Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Uang Elektronik (E-Money)

Jadi alangkah baiknya tidak mengisi saldo terlalu banyak di dalam e-money. Tidak hanya Bank Mandiri saja, ada bank milik negara lain yang juga meluncurkan kartu untuk pembayaran jalan masuk tol. BRI atau Bank Rakyat Indonesia juga menerbitkan kartunya sendiri. Diberi nama Brizzi, uang elektronik dalam bentuk kartu ini juga mempunyai batasan yang sama dengan uang elektronik Bank Mandiri.

Masa berlaku selamanya, top up minimal Rp20.000, top up maksimum dalam 1 bulan Rp20.000.000, dan maksimum saldo Rp1.000.000. Kartu ini bisa dimiliki oleh siapapun (tanpa harus memiliki rekening BRI). Nilai uang di dalam kartu dapat diisi ulang/Top Up (via EDC maupun ATM), mengakomodasi pembayaran transaksi mulai dari Rp1,- sampai dengan Rp1.000.000.

Melirik beberapa contoh penggunaan e-money di negara lain seperti Suica di Jepang, Oyster Card di Inggris, dan Octopus Card di Hongkong, tidak dikenakan biaya atas top up. Karena e-money tidak bisa diblokir, maka sama halnya dengan uang tunai, jika e-money ini hilang maka hilanglah pula sejumlah nominal saldo kita yang ada di dalamnya.

10.000,- tidak bisa digunakan akan menjadi milik bankSaya nyatakan TIDAK, sisa saldo tetap menjadi hak pemegang kartu e-Money dan bisa digunakan di mana saja yang menerima sistem pembayaran e-Money yang sama. Saldo minimum dimaksudkan agar pengguna layanan tersebut memiliki saldo yang cukup untuk membayar layanan tersebut ketika konsumen selesai menggunakan e-money layanan itu. Biasanya, saldo minimum yang diharuskan adalah sebanyak biaya layanan termahal dari penyedia layanan tersebut. Pengalaman saya menggunakan KRL dengan e-Money dari Bank Mandiri berupa Kartu Indomaret, saat masuk peron, saya diwajibkan memiliki saldo minimal Rp. 10.000,- teserbut akan dikurangi dari saldo saat memasuki peron, dan akan dilakukan perhitungan ulang saat keluar stasiun tujuan.

Berikut beberapa contoh e-Money berbentuk kartu pra bayar yang banyak beredar dan memiliki cakupan penggunaan yang luas di seluruh Indonesia. Kajian Bank Indonesia mengenai pengenaan biaya untuk pengisian saldo atau top-up e-money sekitar Rp1.500,- s.d Rp2.000,- untuk sekali isi, akhirnya dibatalkan dan mendapat respon positif dari masyarakat khususnya pengguna e-money.



Intinya adalah, jika anda punya rekening Bank Mandiri, maka pakailah kartu e-Money Mandiri Prabayar, jika rekening anda BNI, gunakan kartu e-Money BNI, jika anda memiliki rekening BRI, gunakan e-Money BRI. Diantaranya dapat dilakukan di ATM Tunai dan Non Tunai yang memiliki reader e-Money, EDC Bank Mandiri, secara tunai di gardu tol, secara tunai di Indomaret (dikenakan biaya Rp 1.000), dan di Alfamart (gratis). Selain itu, nasabah yang tidak memiliki rekening bank Mandiri dapat memanfaatkan jaringan ATM Bersama untuk pengisian ulang, dengan dikenakan biaya Rp 6.500. e-Money berbentuk kartu tanpa registrasi data diri pengguna memiliki maksimum saldo Rp1.000.000, saldo ini tidak berbunga dan tidak dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Kartu ini dapat dipindahtangankan dan bisa diisi ulang (top up) di secara tunai di ATM bank penerbit e-Money atau ATM bersama, mesin EDC, maupun di gerai Indomaret/Alfamart dan merchant-merchant yang menerima transaksi e-Money.

Uang pembelian kartu e-Money akan masuk ke bank untuk menutup biaya penerbitan kartu, pencetakan desain kartu, dan lain-lainnya yang merupakan kebijakan dari Bank, jadi saya tidak perlu membahas ini lebih lanjut. Biaya tambahan setiap isi ulangTidak setiap pengisian ulang e-Money dikenakan biaya, jika kita memiliki rekening dari Bank yang sama dengan Bank penerbit kartu e-Money yang kita gunakan, pengisian dibawah Rp. 200.000,- di ATM Bank yang sama tidak akan dikenakan biaya alias GRATIS.

20.000,- setiap pembelian kartu E-TolPerlu diketahui bahwa kartu e-Toll adalah produk dari bank dan merupakan platform (program) yang sama dengan e-Money atau uang elektronik. 20.000,- yang dikeluarkan oleh konsumen adalah biaya pembelian kartu e-Money, dan hanya dibayarkan sekali saja karena kartu e-Money bisa diisi ulang. Potensi misinformasi dari poin ini adalah, masyarakat akan menganggap bahwa kartu e-Money adalah kartu sekali pakai yang saat saldo habis, masyarakat harus membeli kembali kartu tersebut. Padahal, kartu e-Money atau e-Toll bisa diisi ulang ketika saldo sudah hampir habis, dan kartu tersebut masih bisa digunakan sampai kapan pun.

Artikel Terkait